Latar Belakang Munculnya Bisnis Jual Beli Link
Google menggunakan pagerank sebagai salah satu tolak ukur popularitas sebuah halaman situs web. Namun konsep link popularity dan pagerank memiliki sebuah kelemahan, yaitu terbukanya kemungkinan untuk dimanipulasi.
Seperti yang telah dibahas pada postingan sebelumnya, secara sederhana dapat dikatakan bahwa pagerank merupakan hasil dari penghitungan kuantitas dan kualitas inbound link yang mengarah kesebuah halaman situs web.
Sebuah halaman akan semakin populer dan dibandroli pagerank tinggi jika memiliki inbound link yang banyak dan berkualitas dengan asumsi bahwa banyak halaman situs lain yang memberikan referensi (dalam bentuk link) ke sebuah halaman situs menunjukkan halaman tersebut memiliki isi atau konten yang berguna.
Secara alami detik.com mendapat banyak sekali inbound link dari situs web lain yang dengan “sukarela” memberikan taut referensi kesalah satu halaman berita yang tersaji di situs detik.
Dalam hal ini, asumsi google mengenai peran inbound link dalam menentukan popularitas memang benar. Situs berita detik memang memuat konten-konten berita yang sering dijadikan referensi oleh banyak situs web yang lain.
Jika anda memiliki sebuah situs web yang baru atau isinya biasa-biasa saja, tentu saja anda tidak bisa berharap banyak pemilik situs lain akan secara sukarela memberikan taut referensi kesitus anda.
Mendapat inbound link dari situs lain secara sukarela tidak bisa, bagaimana jika dengan cara membeli? Disinilah letak manipulasinya. Untuk manaikkan pegerank situs mereka, para webmaster (pemilik atau pengelola situs web) banyak yang memilih jalan pintas, yaitu membeli link dari yang lain.
Memang cara ini tidak alami, namun dalam banyak kasus mampu mendongkrak pegerank sebuah situs walaupun link yang didapatkan adalah link berbayar (paid link). Hal inilah yang kemudian menyuburkan praktik jual-beli link dikalangan pebisnis online.